Sertifikasi PMP Terasa Lebih Mudah

Sertifikasi PMP Terasa Lebih Mudah

Dimana ada kemauan disitu ada jalan.

(Where there’s a will there’s a way-English)(Wer will der kann-Deutch)

By Chalid Tamimi, PMP

Saya ingin sedikit berbagi pengalaman dalam membantu persiapan beberapa orang menghadapi sertifikasi PMP.

Saya sendiri lulus ujian PMP® tahun 1998 dan mendapatkan sertifikasi PMP sejak tahun 2000. Perlu diketahui pada masa itu kita bisa ujian PMP® baru kemudian mengirimkan semua berkas (hard copy evidence) ke Project Management Institute di Philadelphia, Amerika Serikat, untuk mendapatkan sertifikat PMP.

Setelah lulus ujian saya mendapat tugas dari tempat bekerja untuk mengajar persiapan ujian PMP ke berbagai kandidat dari beberapa perusahaan. Hal yang masih saya lakukan sampai sekarang. Seingat saya sudah ada lebih dari 500 orang yang berhasil mendapatkan PMP setelah mengikuti pelatihan yang melibatkan saya.

Mendapatkan PMP bukanlah hal yang mustahil namun juga bukan hal yang sepele karena memerlukan usaha dari kandidat. Namun bila kita cermat usaha ini bisa terasa ringan.

Karena begitu seringnya saya mengajar persiapan ujian PMP, kadang-kadang dari pertemuan pertama dengan kandidat, saya sudah dapat merasakan apakah seseorang memiliki kesempatan yang lebih besar untuk lulus dibandingkan dengan yang lainnya.

Seorang kandidat selain memiliki prasyarat eligibility PMI, dia juga harus dapat memahami soal dalam bahasa Ingris. Saat ini sudah ada terjemahan resmi PMBOK® Guide ke dalam bahasa Indonesia. Dan saya dengar, saat ini dalam ujian PMP sudah ada bantuan terjemahan ke dalam bahasa Indonesia. Tentu hal ini sangat membantu banyak orang Indonesia. Namun perlu juga diketahui bila ada perbedaan arti, yang dianggap benar tetap versi bahasa Inggris.

Faktor penting dibalik semua itu adalah Motivasi dari kandidat itu sendiri untuk mendapatkan PMP. Tanpa motivasi rasanya sulit seorang kandidat dapat lulus ujian PMP. Saya sering menemui kandidat yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris yang terbatas. Namun dengan motivasi yang tinggi telah membuat yang bersangkutan berusaha keras. Saya melihat yang bersangkutan memiliki enerji untuk melakukan 2 usaha pada saat yang bersamaan yaitu: Memahami pengelolaan proyek selaras dengan PMBOK® Guide dan juga belajar bahasa Inggris terutama dari sisi reading comprehensive. Walaupun pada usaha pertama tidak berhasil namun dia berhasil pada usaha yang kedua. Dengan motivasi yang kuat, kandidat dimaksud menjalankan semua usaha dengan baik dan terasa ringan. Motivasi telah memberikan yang bersangkutan enerji tambahan. Seolah-olah motivasi kuat telah menggerakan alam semesta untuk mendukung usaha yang bersangkutan.

Persiapan ujian dengan melakukan latihan soal, akan sangat membantu bila dilakukan secara benar. Menghafal soal adalah cara yang salah. Perlu diingat PMI memiliki data bank soal yang besar sekali. Ada beberapa kandidate yang selalu mendapatkan nilai yang baik pada saat simulasi tes PMP. Namun yang bersangkutan gagal lebih dari satu kali dalam ujian PMP. Setelah saya pelajari lebih lanjut, ternyata yang bersangkutan sudah menghafal soal-soal yang ada, bukan memahaminya. Saya selalu menyarankan supaya kandidat mengerti maksud pertanyaannya bukan menghafal pertanyaan serta jawabannya.

Bagi para kandidat sertifikasi PMP, saya sarankan supaya anda segera mempunyai motivasi yang dapat memberikan enerji tambahan dalam mempersiapkan diri menghadapi ujian PMP. If you got the good one the whole universe will lead the way and support you.